Sabtu, 21 September 2013

2 Man, 2 Woman, 1 Victim

Hari ini, terasa sekali perasaan itu, kesepian yang mendalam. Hufftt... bagaimana mungkin aku mengalami 2 hal yang sama persis, dan sama-sama menyebalkan. 2 hal yang membuat moodku bener2 kacau.

Eri, itulah namamu. Waktu pertama kenal denganmu aku pikir km biasa aja. Kamu ngajak jadian, aku ngga bisa terima kamu. Krn keluargaku keluarga yang kolot, ga boleh pacaran kalau ga siap nikah. Tapi kita berdua setuju untuk melakukan hubungan yang seperti pacar, tapi bukan pacaran. Walaupun hanya sebatas sms dan FB, tapi hari-hariku menjadi indah waktu itu, hingga akhirnya kamu harus praktek kerja ke Malaysia. Kontak terputus, km jarang FB an, sms juga ga bisa. Aku memilih untuk move on... melupakanmu.

Lalu aku tahu kalau di FB kamu, km ada relationship dengan cewe lain. Aku juga biasa aja, terserah kamu, toh kamu juga bukan apa2ku. Kalian sering kali bermesraan di FB, hal yang tidak mungkin bisa kita lakukan, secara hubungan kita adalah hubungan diam-diam. Kamu sepertinya bahagia sekali, tapi aku memutuskan untuk mencari pria lain, yang mau mengerti aku.

Dedy, cowo pemalu dan baik hati. Cowo yang membantu aku melupakan Eri. Cowo baik dengan segala ketulusannya, cowo yang belum pernah sekalipun berpacaran. Seperti dengan Eri, demikian pula dengan Dedy, kami memutuskan untuk menjalin hubungan diam-diam. Sungguh, Dedy adalah cowo yang sangat baik dan pengertian, penyabar dan sangat mengerti aku. I really really love him... walaupun kita berbeda keyakinan, dia bisa sangat sabar dengan sifatku yang keras kepala dan kekanak-kanakan. Dia juga sayang sekali sama aku, walaupun kami berhubungan hanya lewat telp, sms dan FB, tapi itu sudah cukup buat aku bahagia. Setiap berangkat kerja dia selalu pamit lewat sms, demikian juga setiap dia pulang kerja, dia selalu sms. Dan begitu polosnya aku, krn aku berpikir kalau dia hanya mencintai aku. Betapa bodohnya aku yang tidak berpikir bahwa cowo lebih menyukai gadis yang nyata, tidak peduli sifat dan kelakuannya. Ya... seperti yang kalian bayang kan, Dedy lebih memilih dekat dengan cewe lain, cewe yang nyata, yang bisa di pegang dan diraba. Mereka sudah jadian... tanpa bilang apapun padaku... Hati ini rasanya sakit sekali... sakit seperti tercabik-cabik. Sekali lagi aku berusaha untuk tidak terlalu sakit hati... tapi cewe Dedy adalah perempuan yang sangat sombong, merendahkan aku serendah2nya... menganggap bahwa aku cewe gila yang merasa pacarnya direbut. Dia merasa bahwa dia itu cewe cantik yang jadi rebutan cowo2 kampung... Setelah beberapa kali 'adu otot' akhirnya aku memutuskan untuk mundur.... untuk tidak lagi mengganggu hubungan mereka yang semakin dekat dan semakin dekat. Dan saat itulah Eri kembali.....

Tiba-tiba Eri mengirim sms, mengatakan bahwa dia kesepian dan ingin menjalin kembali kisah kami yang pernah terputus. Hatiku yang hancur oleh Dedy tentu saja menerima ajakan itu, aku membutuhkan sandaran. Dan dia benar-benar romantis seperti dulu... kita sering kali melewati hari-hari yang indah... aku sedikit demi sedikit sanggup melupakan Dedy... Tapi ternyata, diam-diam kamu memilih wanita lain... wanita yang lebih segalanya dariku... dan kamu selalu menyalahkan aku atas hal-hal yang tidak aku lakukan... mencoba mencari-cari alasan untuk bisa marah kepadaku. Kamu selalu bilang bahwa aku mengganggu cewe itu, membuat cewe itu takut... dan aku meneror dia. Demi Tuhan, untuk apa aku melakukan itu, aku memang pernah mengirimkan pesan FB untuknya, tapi tidak lebih hanya ingin mengucapkan selamat atas hubungan kalian.....

Hatiku terlalu sakit, telalu hancur untuk menghadapi semua ini... maaf kalau aku harus menghapus kalian dari pertemanan FB ku... bahkan bukan hanya menghapusnya, tpi juga aku block kalian.... Sebenarnya apa salahku hingga kalian selalu menyalahkan aku yang ada di antara kalian. Apakah aku salah kalau aku ingin dicintai seperti wanita lain? Apakah aku salah kalau aku berharap lebih kepada kalian?

Cewe Dedy yang bernama Rena membuat status di FB, mengatakan bahwa aku cewe gila yang merasa pacarnya di rebut olehnya. Aku pikir aku akan bisa berteman dengan Ina, cewe Eri, ternyata sama saja....

Mungkin sekarang yang harus aku lakukan adalah duduk, menyalakan laptop dan menuliskan segala isi hati ini pada blogku tersayang.... Aku tidak ingin terluka lagi... mungkin memang aku harus sendiri...

Sambil menulis kisah ini, sayup-sayup terdengar lagu Geisha yang 'Lumpuhkanlah Ingatanku'
Ya... kalau bisa, aku ingin ingatanku tentang mereka dihapus, agar tidak ada lagi kesedihan dalam  hatiku.


*Remember... there's rainbow in every storm