Rabu, 10 Oktober 2012

Rainy Night

Malam ini hujan kembali turun, dan seperti malam-malam sebelumnya, kamu masih tidak ada disisiku. Malam ini masih sunyi, diiringi suara tetes hujan dan suara merdu Momo Geisha, pikiranku kembali ke masa lalu. Ke masa ketika kau masih menjadi milikku. Ingatkah kau, setiap kita bertemu, hujan selalu turun? Entah karena tidak merestui pertemuan kita atau memang tidak ingin kita bertemu, namun justru hujan lah yang membuat pertemuan kita menjadi lebih istimewa.


Aaahhhh...... seandainya malam ini kamu ada disini, aku akan menemanimu seperti biasa. Kamu menghabiskan waktu sambil membaca buku, dan aku akan duduk disampingmu, memandang wajahmu yang sedang membaca buku. Hanya dengan melihatmu, aku merasa tenang dan damai. Aku tidak memerlukan apa-apa lagi, cukup dengan memandang wajahmu.

Suara serangga tak seramai biasanya, karena hujan turun sangat deras malam ini. Sepertinya hujan tahu bahwa aku sedang sendiri, dia ingin menghanyutkan semua rasa sepi ini... dia membuat kegaduhan dengan suara rintiknya yang semakin deras.

Surat yang kau berikan padaku, surat yang membuatku pilu. Aku selalu menghibur diriku, dengan menunggumu kembali, aku berharap kau akan kembali. Kembali ke sisiku, tanpa ada sedikitpun yang kurang dari dirimu.
Perang itu mengambilmu, membuatku sepi terpisah darimu...
Menangispun tak ada arti untukku, kau sudah tidak ada lagi...
Kau... hanya surat terakhirmu yang ada disini...

Senin, 08 Oktober 2012

Shogi My Favorite Game

SHOGI RULESSHOGI RULES

Introduction to Shogi

Origins of Shogi

Shogi (or Japanese Chess) is a board game played by two players. The modern game of Shogi dates from the sixteenth century. It has a large following in Japan, where it is played by over 10 million people, and supports a number of professional players. The ability to return captured pieces to the board adds greatly to the appeal, scope and depth of the game.

Basic Gameplay                                                                                             

The object of the game is to capture the opponent's King. Shogi is played on a nine by-nine board. The vertical rows are called files, the horizontal ones ranks or just rows. Each player has twenty pieces: one King, two Gold Generals, two Silver Generals, two kNights, two Lances, one Rook, one Bishop and nine Pawns.

The player moving up the board and making the first move is referred to as black and his opponent white, although in Shogi sets all pieces have the same colour. They are differentiated only in direction: pieces pointing away from a player are his. The pieces lie flat on the board and have their Japanese name written on them.





The Pieces

Each piece has its own way of moving across the board:

King 
One Step in any direction per move
Gold General
One Step per move anyway except diagonally backward.
Silver General
One Step per move forwards or diagonally.
Knight
One Step to the left or right, and two steps forward. (The only piece which may jump over pieces)
Rook
Moves vertically or horizontally for any distance
Bishop
Moves diagonally for any distance
Lance
Moves forward any distance
Pawn
Moves one step forward


Promotion

The three rows furthest away from a player are called the promotion zoneBesides the King and the Gold General, any piece can be promoted to a more powerful piece when it makes a move completely or partly in the promotion zone.

So, when a piece moves into, out of or fully inside the promotion zone it may be promoted upon completion of its move.

Promotion is optional, provided that the piece still can make a legal move in case it is not promoted: if a Pawn or a Lance move to the last row, or a Knight moves to either of the last two rows, it must be promoted.

Silver General
One Step per move anyway except diagonally backward.
Knight
One Step per move anyway except diagonally backward.
Rook (Dragon King)
In addition to the moves of the unpromoted Rook can move one step in the diagonal directions.
Bishop (Dragon Horse)
In addition to the moves of the unpromoted Bishop can move one step horizontally or vertically.
Lance
One Step per move anyway except diagonally backward.


Pawn
One Step per move anyway except diagonally backward.


Captures

A captured piece is removed from the board and is held by the capturing player. The held piece (which is said to be 'in hand') may subsequently be 'dropped' back into play on the side of the player who made the capture.

All promoted pieces revert to their unpromoted ranks when captured.
Drops

Instead of a move a player may elect to 'drop' a captured piece held back into play. A piece dropped inside the player's Promotion Zone is not promoted until after it has made a further move on the board.

In general, a piece held in hand may be re-entered on any vacant square, except when:

1. It has no legal move. (ie: a Pawn or Lance can not be dropped on the last rank, and a Knight can not be dropped on either of the last two ranks).

2. When you drop a pawn in any file (column of squares) already containing an unpromoted Pawn of the same side.

3. When you drop a pawn directly in front of the opposing 'King' so as to give you instant 'Checkmate'.






Thank you to Yahoo: 
http://games.yahoo.com/help/rules/shg&ss=1

Play Shogi in Yahoo....:)


NOTE: for Silver General, there's one move left, it is diagonally backward.


Cloudy before rainy day

Ada kalanya kita harus berhenti mencintai seseorang
Bukan karena kita tidak mencintainya lagi....
Namun karena dia lebih bahagia jika kita melepaskannya

Siang itu sangat terik sekali, perkuliahan sudah abis untuk hari ini. Sepertinya aku harus pulang, kalau tidak aku bisa pingsan. Praktikum hari ini menguras tenaga, capek, penat, panas, haus, lapar... Mungkin aku akan ke kantin dulu, sekadar mengisi perut, biar tidak pingsan di jalan.

Kantin seperti biasanya, rame setengah mati, bikin males aja, tapi aku lapar. Tiap sudut kantin sudah ditempati oleh kelompok-kelompok mahasiswa... paling depan ada student corner, tempat anak2 band biasa manggung untuk menghibur kita semua. Di belakang dekat bar ada anak-anak perhotelan yang rapi bersiap-siap untuk praktek. Selain kedua kelompok itu yang sangat mencolok, ada juga anak-anak manajemen yang berjualan untuk dana sosial, anak-anak dari jurusan engineering yang selalu terlihat berbeda... cool tapi asik untuk dilihat.... Setelah memilih makananku, kentang goreng dan chicken katsu plus teh botol yang dingin, aku memilih duduk di dekat jendela kaca. Dari sini aku bisa melihat keluar, melihat anak-anak berlalu lalang, ada yang berlari mengejar jam kuliah berikutnya, ada yang jalan dengan pacarnya, ada yang duduk-duduk saja dibawah pohon. Aku heran, kenapa tidak ada yang suka duduk di sudut ini, di sudut yang dapat melihat semuanya.... Tiba-tiba lamunanku di ganggu oleh suara seseorang...

"hai... boleh duduk di sini? di tempat lain penuh soalnya." suara lembut itu membuyarkan lamunanku.
"tentu saja boleh, ini kan tempat umum." aku membalas sekenanya.
"terima kasih, soalnya sepertinya kamu lagi sibuk dengan pikiranmu, jadinya aku takut mengganggu."
"owh... gpp kok, silahkan saja."
"btw, namaku Raymond, panggil saja Ray." suara lembut itu memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangan. "nama kamu sapa?"
"saya Rei... Reina tepatnya." jawabku sambil mengulurkan tangan.
"wah, nama kita hampir sama, panggilannya malah sama. Jangan-jangan kita berjodoh...hahahaha."
Tawanya begitu ringan, seolah-olah dia sudah mengenalku sangat lama. Begitu lepas... begitu ringan.

"Kok diem saja sech?" Pertanyaan Ray membuyarkan lamunanku.
"cuma lagi kepanasan aja, jadi males ngomong." sahutku.

Kupandangi lagi cowo di depan ku ini, tinggi, agak kurus, tapi ngga kurus sekali. Matanya jernih, kulitnya ga begitu putih, tapi juga ngga gelap sekali, rambutnya ala K-Pop gitu. Pakai kaos oblong, celana jeans. wajahnya terlihat begitu bahagia, seperti tidak ada beban. Jadi penasaran, dia dari jurusan apa ya? Mending aku tanya aja...

"Kamu dari jurusan apa?" kuberanikan diri bertanya.
"Mechatronics... kenapa?" cowo itu memjawab pertanyaanku sambil menguyah roti yang dibelinya tadi.
"ga papa, cuma tanya aja." aku kembali diam dan melihat keluar jendela.
"kenapa kamu suka sekali duduk disini?"
"karena dari sini aku bisa melihat banyak hal yang kadang-kadang tidak dapat dilihat dari tempat lain."

Pembicaraan itu berhenti sampai disitu, karena aku harus segera pulang. Tanpa ada obrolan lain lagi.

Disepanjang jalan ini aku teringat kembali, kenangan 1 tahun yang lalu. Aku benar-benar merindukanmu, merindukan suaramu, belaian tanganmu. 

Aku ingat sekali percakapan terakhir kita....

"Beb.... lagi apa?"
"Browsing..."
"Masi lama ga?"
"Iya..."
"Ya udah, nanti aku balik lagi"

Lamaaaa.... kamu ga balas-balas chatinganku.... sampai aku kembali memanggilmu...
"Beb.... masih browsing?
"Udah, tapi mau ambil makanan dlu ya..."
"Lama kah?"

Kamu tak membalas juga.....
Otakku bener-bener buntu saat itu, mulai memikirkan hal-hal aneh, hal-hal yang negatif. Apakah kamu udah bosan ama aku? Apakah kamu tidak suka lagi ama aku? Apakah ada cewe lain selain aku?
Semua itu memenuhi otakku, hingga akhirnya aku mengirim pesan yang sedikit aneh.....

"mungkin saya sudah merepotkan kamu akhir2 ini
atau lebih tepatnya mengganggu kamu
saya minta maaf ya
semoga saya bisa tidak mengganggu kamu lagi
walau mungkin itu sulit buat saya
:)
thank you for everything you do to me"

Jawaban kamu sungguh sangat mengecewakan aku....

"Oke if thats what you want :3"

aku tahu kamu orang yang keras, apa yang aku ucapkan, kamu akan berikan... kamu berpikir itu mauku?
aku coba jelaskan padamu.... maksud hatiku

"aku ga mau itu
tapi entah kenapa aku merasa kamu seperti menghindar dari aku
aku berpikir kalau mungkin kamu tidak mau diganggu aku
jadi aku takut kamu terganggu ama aku
aku ga mau jadi orang yang annoying
mungkin aku menuntut terlalu banyak
I will always waiting for you"

1 jam, 2 jam.... kamu tidak balas pesanku, hingga aku kembali menulis pesan untukmu...
"dan sekarang aku jadi yakin bahwa kamu memang menghindar dariku ==a
:'("
"lha kamu nya sendiri yang negative thinking kalo aku ngehindar kan? ya udah tak turutin~"
":'( baiklah aku salah, jgn cuekin aku... aku pasti bingung kalau dicuekin... :("
"ga ngerti aku sama cara pikirmu, pertama mikir kamu ngganggu terus pamit mau agak ngejauh, terus malah bilang aku ngehindar, aku beneran ngehindar malah kayak gini"
"saya juga tidak tahu... sepertinya otak saya sedang kacau"
"jangan bikin orang bingung dengan kekacauan otakmu sendiri, kalo udah nemu apa yang beneran kamu pikirin baru kamu ngomong aku"
"maaf sudah membuat kamu bingung, maaf juga sudah selalu merepotkanmu"
"ya"

Aku ingat, aku kirimkan lagu Delta Goodrem yang judulnya "Lost Without You", itu mewakili hatiku saat itu. Aku pikir kamu akan melunak. Tapi sepertinya aku salah. Setelah itu, kita tidak pernah benar-benar berkomunikasi dengan normal, seperti dulu..... tiap aku mengirim pesan.... kamu tidak pernah balas... 
Sesak nafasku setiap hari memikirkanmu... 
Melihatmu tapi tak pernah sedikitpun bisa bicara denganmu...
Aku rindu kamu Beb.... rindu ngobrol ama kamu.... tapi semua telah berakhir, bahkan sekarang kamu ingin aku menjauh dari kamu.... dan memang itulah yang aku lakukan, aku menerima tawaran orang tuaku untuk kuliah keluar kota, jauh dari kamu Beb...
Dan aku bisa bertahan walaupun sulit.... aku masih menunggumu Beb....